BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang dibekali dengan berbagai potensi fitrah yang tidak dimiliki makhluk lainnya. Potensi istimewa ini dimaksudkan agar manusia dapat mengemban dua tugas utama, yaitu sebagai khalifatullah di muka bumi dan juga abdi Allah untuk beribadah kepada-Nya.
Manusia dengan berbagai potensi tersebut membutuhkan suatu proses pendidikan, sehingga apa yang akan diembannya dapat terwujud. H. M. Arifin, dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam, mengatakan bahwa pendidikan Islam bertujuan untuk mewujudkan manusia yang berkepribadian muslim baik secara lahir maupun batin, mampu mengabdikan segala amal perbuatannya untuk mencari keridhaan Allah SWT. Dengan demikian, hakikat cita-cita pendidikan Agama Islam adalah melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, satu sama lain saling menunjang.
Agama mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab agama merupakan motivasi hidup dan kehidupan serta merupakan akibat pengembangan dan pengendalian diri yang amat penting. Oleh karena itu setiap manusia perlu mengetahui, memahami dan mengamalkan agar menjadi dasar kepribadian sehingga ia dapat menjadi manusia yang utuh dan berakhlak mulia, dan bertingkah laku sesuai dengan ajaran agama.
Dorongan keberagaman merupakan faktor bawaan manusia. Apakah nantinya setelah dewasa seseorang akan menjadi sosok penganut agama ynag taat, sepenuhnya tergantng dari pembinaan nilai-nilai agama oleh orang tua. Keluarga merupakan pendidikan dasar bagi anak-anak, sedangkan lembaga pendidikan hanyalah sebagai pelanjut dari pendidikan dalam keluarga.
Dalam kaitannya dengan kepentingan ini pula terlihat peran strategi dan peran sentral keluarga dalam meletakan dasar-dasar keberagaman bagi anak-anak. Psikologi agama juga dapat menjadi dasar strategi perumusan pendidikan agama islam. Oleh karena itu psikologi agama sangat penting untuk meneliti tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam psikologi agama ada berbagai teori tentang kejiwaan manusia, karena itu dengan mengetahui kejiwaan manusia dapat dijadikan dasar strategi perumusan PAI.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat ditarik perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Psikologi Agama dan Pengertian Pendidikan Agama Islam?
2. Apakah Teori Psikologi Agama Dapat Sebagai Dasar strategi Perumusan PAI?
3. Bagaimana teori perkembangan kepercayaan James W. fowler?
4. Apa saja tahap-tahap kepercayaan eksistensial James W. ?
C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapat mengerti, memahami, dan mengetahui tentang pengertian psikologi agama dan pengertian pendidikan agama islam, teori psikologi agama sebagai dasar strategi perumusan PAI, juga mengetahui teori dari James W. Fowler serta tahap-tahap kepercayaan eksistensial.
Memang manusia diciptakan Alloh dengan potensi masing masing dan punya fitroh.
BalasHapusMakalah di atas menjelaskan tentang pentingnya pendidikan agama islam.
BalasHapusDorongan keberagaman adalah fitroh bawaan manusia.
BalasHapus